MACAM-MACAM
MODEL KONSEP KURIKULUM
Dalam bab 1
telah diungkapkan empat aliran pendidikan yaitu Pendidikan Klasik, Pribadi,
Teknologi, dan Interaksionis. Empat aliran tersebut bertolak dari asumsi yang
berbea dan mempunyai pandangan yang berbeda pula tentang kedudukan dan peran
pendidik, peserta didik, isi, maupun proses pendidikan.
A.
Kurikulum Subjek
Akademis
Model konsep kurikulum ini adalah model tertua,
sejak sekolah yang yang pertama kali berdiri. Kurikulum ini lebih mengutamakan
isi pendidikan. Isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu. Sesuai dengan
bidang disiplinnya para ahli, masing-masing telah mengembangkan ilmu secara
sistematis, logis, dan solid.
11. Ciri-ciri
Kurikulum Subjektif Akademis
Kurikulum subjektif
akademis mempunyai beberapa ciri berkenan dengan tujuan, metode, organisasi
isi, dan evaluasi. Tujuan kurikulum subjektif akademis adalah pemberian
pengetahuan yang solid serta melatih apra siswa menggunakan ide-ide dan proses
penelitian. Metode kurikulum subjektif akademis adalah metode ekspositori dan
inkuiri.
Evaluasi kurikulum
subjektif akademis menggunakan bentuk evaluasi yang bervariasi disesuaikan
dengan tujuan dan sifat mata pelajaran. Ada beberapa pola organisasi isi
kurikulum subjektif akademis yang terpenting di antaranya:
a.
Correlated
Curriculum
b.
Unified atau
Concentrated Curriculum
c.
Integrated
Curriculum
d.
Problem Solving
Curriculum
22. Pemilihan
Disiplin Ilmu
Masalah besar yang
dihadapi oleh para pengembang kurikulum subjektif akademis adalah bagai mana
memilih materi pelajaran dari sekian banyak disiplin ilmu yang ada.
33. Penyususnan Mata
Pelajaran dengan Perkembangan Anak
Para pengembang
kurikulum subjektif akademis, lebih mengutamakan penyususnan bahan secara logis
dan sistematis daripada menyelaraskan urutan bahan dengan kemampuan berfikir
anak.
B.
Kurikulum
Humanistik
11. Konsep Dasar
Kurikulum humanistik
dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistik. Pendidikan diarahkan kepada
membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga
sege social dan afektif (emosional, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain).
Pendidikan mereka lebih menekankan bagaimana mengajar siswa dan bagaimana
merasakan atau bersikap terhadap sesuatu.
Pendidikan konfluen
menekankan keutuhan pribadi, individu harus merespon secara utuh terhadap
kesatuan yang menyeluruh dari lingkungan.
22. Kurikulum
Konfluen
Kurikulum konfluen
dikembangkan oleh para ahli pendidikan konfluen, yang ingin menyatukan
segi-segi afektif (sikap, perasaan, dan nilai) dengan segi-segi kognitif
(kemampuan intelektual). Pendidikan konfluen kurang menekankan pengetahuan yang
mengandung segi afektif.
33. Beberapa Ciri
Kurikulum Konfluen
Kurikulum konfluen memiliki beberapa ciri utama
yaitu:
a.
Partisipasi.
Kurikulum ini menekankan partisipasi pada murid dalam belajar.
b.
Integrasi. Dalam
berbagai kegiatan kelompok terjadi interaksi, interpenetrasi, dan itergrasi
dari pemikiran.
c.
Relevansi. Isi
pendidikan relevan dengan kebutuhan, minat dan kehidupan murid.
d.
Pribadi anak.
Pendidikan ini memberikan tempat utama pada pribadi anak.
e.
Tujuan.
Pendidkan ini bertujuan membangun pribadi yang utuh.
44. Metode-metode
Belajar Konfluen
Para pengembang
kurikulum konfluen telah menyusun kurikulum untuk berbagi bidang pembelajaran.
Pengajaran konfluen telah disusun dalam bentuk rencana-rencara pelajaran,
unit-unit pelajaran yang telah diujicobakan.
Kurikulum humanistic
berbeda dengan yang biasa. Model lebih mengutamakan daripada hasil. Sasaran
mereka adalah perkembangan anak supaya lebih menjadi manusia yang terbuka,
lebih berdiri sendiri. Kegiatan belajar yang lebih baik adalah yang memberikan
pengalaman yang akan membantu para siswa memperluas kesadaran akan dirinya dan
orang lain dan dapat menggembirakan potensi-potensi yang dimilikinya.
C.
Kurikulum
Rekonstruksi Sosial
Kurikulum rekontruksi social berbeda dengan
model-model kurikulum lainnya. Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada
problema-problema yang dihadapi pada masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada
aliran pendidikan internasional.
11. Diasain
Kurikulum Rekontruksi Sosial
Ada beberapa ciri dari disain rekontruksi social:
a.
Asumsi
b.
Masalah-masalah
social yang mendesak
c.
Pola-pola
organisasi
22. Komponen-komponen
Kurikulum
Kurikulum rekontruksi
social memiliki komponen-komponen yang sama dengan model kurikulum lain tetapi
isi dan bentuk-bentuknya berbeda. Terutama tiga poin yaitu:
a.
Tujuan dan isi
kurikulum
b.
Metode
c.
Evaluasi
33. Pelaksanaan
Pengajaran Rekontruksi Sosial
Pengajaran rekontruksi
social banyak dilaksanakan di daerah-daerah yang tergolong belum maju dan
tingkat ekonominya juga belum tinggi. Para ahli kurukulum yang berorentasi ke
masa depan menyarankan agar isi kurikulum difokuskan pada: penggalian
sumber-sumber alam dan bukan alam, populasi, kesejahtraan masyarakat, masalah
air, akibat pertambahan penduduk, ketidakseragaman pemanfaatan sumber-sumber
alam, dan lain-lain. Pandangan rekontruksi social berkembang karena
keyakinannya pada kemampuan manusia untuk membangun dunia yang lebih baik.
D.
Teknologi dan
Kurikulum
Penerapan teknologi dalam pembelajaran terutama
kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak dan perangkat
keras. Penerapan teknoilogi prangkat lunak dikenal sebagai teknologi system, sedangkan
prangkat keras dikenal sebagai teknologi alat.
11. Beberapa Ciri
Kurikulum Teknologis
Kurikulum yang
dikembangkan dari knsep teknologi pendidikan, memiliki beberapa ciri khusus,
yaitu: Tujuan, Metode, Penegasan Tujuan, Pelaksanaan Pengajaran, Pengetahuan
Tentang Hasil, Organisasi Bahan Ajar, dan Evaluasi.
22. Pengembangan
Kurikulum
Inti dari pengembangan
kurikulum tknologis adalah peranan pada kompetensi. Pengembangan dan penggunaan
alat dan media pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tapi bersatu dengan
program pembelajaran dan ditujukan pada penguasaan kompetensi tertentu.
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN
di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar