Translate

Kamis, 11 Juni 2015

PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di dalam kelas semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup.
Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.      Prinsip-prinsip umum
2.      Prinsip-prinsip khusus

B.     Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid serta tokoh masyarakat. Dari pihak tersebut yang serta terus-menerus turut terlibat dalam pengembangan kurikulum adalah: administrator, guru, dan orang tua.

C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sekoalah mendapatkan pengaruh dari kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat, terutama dari perguruan tinggi dan masyarakat.


1.      Perguruan tinggi
Kurikulum minimal dapat dua pengaruh dari Perguruan Tinggi. Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengambangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru di Perguruan Tinggi.

2.      Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakatdan mempersiapkan anak untuk kehidupan di masyarakat. Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah tersebut berada.

3.      System nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat system nilai, baik nilai moral, keagamaan, social, budaya, maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembanga masyarakat juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penerusan nilai-nilai.

D.    Artikulasi dan Hambatan
Artikulasi dalam pendidikan berarti “kesatupaduan dan koordinasi segala pengalaman belajar”. Untuk merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu meneliti kurikulum secara menyeluruh, membuangn hal-hal yang tidak diperlikan, menghilangkan duplikasi, merevisi metode secara isi pengajaran, mengusahakan perluasan dan kesinambungan kurikulum.
Untuk menyusun artikulasi kurikulum diperlukan kerjasama dari berbagai pihak: para administrator, kepala sekolah, TK sampai rektor Perguruan Tinggi, guru-guru dari jenjang pendidikan, orang tua, dan tokoh masyarakat.

E.     Model-model Pengembangan Kurikulum
Banyak model yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasrkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal.
Sekuarang-kurangnya dikenal delapan model pengembangan kurikulum, yaitu: (1) The administrative model, (2) The grass root model, (3) Beauchamp’s system, (4) The demonstration model, (5) Taba’s inverted model, (6) Roger’s interpersional relations model, (7) The systematic action-research model, dan (8) Emerging technical models


Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD 
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar