PERKEMBANGAN MANUSIA
A.
Definisi Perkembangan
Perkembangan manusia tidak
dapat dipisahkan dari pertumbuhannya. Pertumbuhan adalah sesuatu yang
menyangkut materi jasmaniah yang dapat menumbuhkan fungsi dan bahkan perubahan
fungsi pada materi jasmaniah. Perubahan jasmaniah dapat menghasilkan kematangan
atas fungsinya. Kematangan fungsi jasmaniah sangat mempengaruhi perubahan
fungsi psikologis.
Akhmad Sudrajat mengemukakan
perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya.
Ada perobahan-perobahan
penting dalam ukuran besar badan dan perbandingannya. Perubahan-perubahan ini
mempengaruhi cara anak-anak melakukan skil (ketangkasan) dan aktifitas yang
berbedabeda. Secara sederhana Chaplin (2002) mendefinisikan perkembangan
sebagai berikut:
1.
Perubahan yang
berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati,
2.
Pertumbuhan
3.
Perubahan dalam bentuk dan
dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional,
4.
Kedewasaan atau kemunculan
pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Proporsi fisik dari badan saat lahir adalah sangat berbeda dari
mereka yang sudah dewasa. Beberapa bagian tubuh lebih dari yang lain selama
masa perkembangan untuk mencapai proporsi dewasa
terakhir. Secara porporsi kepalanya adalah besar sedangkang kaki pekanak. Pada
saat lahir, kepala itu adalah seperempat panjang badan dan kaki sepertiga
panjang badan. Proporsi badan berubah, ini berarti bahwa tidak semua segmen
tubuh mengalami pertumbuhan sama banyak. Perubahan dalam ukuran dan bentuk
badan disebabkan oleh segmen-segmen berbeda yang tubuh pada kelipatan yang
berbeda pula.
B. Teori-teori Perkembangan
1.
Teori Preformasionisme
Dalam teori Preformasionisme
berangkat dari pandangan bahwa anak-anak sebagai mahkluk yang berbentuk utuh,
sebuah miniatur orang dewasa. Pandangan ini mendominasi seluruh abad
pertengahan, dengan bebragai karakternya.
2.
Teori Pendewasaan/Kematangan
Gesell
sebagai orang yang pertama kali dikenal mengembangkan tes kecerdasan bayi,
pertumbuhan dan perkembangan anak. Meurut Gesell dipengaruhi oleh dua faktor
utama. Pertama, anak adalah produk dari lingkungannya, namun yang lebih
fundamental lagi adalah berasal dari dalam, yaitu aksi gen-gen tubuhnya, dan
menyebut ini sebagai prose kematangan. Prinsip-prinsip perkembangan lainnya,
menurut Gesell dapat dikelompokkan menjadi tiga wilayah, yaitu jalinan timbal
balik, asimetri fungsional dan pengaturan diri.
3.
Teori Etologis
Pada
esensinya teori Darwin berjalan sebagai berikut, bahwa di antara anggota sebuah
spesies, terdapat variasi yang tak terhitung jumlahnya, dan di antara anggota
yang bermacam-macam itu, hanya kelompok tertentu yang bisa bertahan hidup dan
meneruskan keturunannya.
Terkait
dengan evolusi dan embriologi, Darwin menyatakan bahwa penemuan-penemuan
embriologi sangat bersesuaian dengan teori evolusi. Secara khusus dikatakan
bahwa embrio kebanyakan spesies sangat mirip dalam bentuk awal mereka, yang
kemungkinan besar menyiratkan asal-usul nenek moyang yang sama. Perkembangan
organisme individual (ontogeni) berulang dalam bentuk yang ringkas di dalam
sejarah evolusi spesiesnya (filogeni).
4.
Teori Organismik dan Komparatif
Para
psikolog biasanya membahas perkembangan dengan cara terpisah-pisah, sedangkan
Werner percaya bahwa sebuah konsep memerlukan definisi yang tepat. Perkembangan
menurut Werner mengacu kepada lebih dari sekedar berlalunya waktu, kita bisa
tumbuh menjadi tua naum tidak berkembang. Werner sangat menghargai perkembangan
pemikiran ilmiah, namun juga sekaligus tetap mengakui kontribusi yang bernilai
dari bentuk-bentuk berfikir primitif, yang bercampur aduk dengan proses-proses kebutuhan
dan emosi, dan yang bersesuaian dengan daya-daya dinamis alam.
5.
Teori Perkembangan Kognitif
Model
kognitif Piaget, dengan asumsi bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan
dalam konsep fungsi dan struktur. Konsep fungsi merupakan mekanisme biologis
bawaan yang sama bagi setiap orang untuk mengorganisasikan pengetahuan ke dalam
struktur kognisi supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sedangkan konsep
struktur adalah interelasi sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing
tingkah laku intelegen, yang diistilahkan dengan konsep skema (refleks, dan
skema mental: skema klasifikasi dan skema operasi).
Untuk
pengembangan teori ini, Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami
dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin
canggih seiring penambahan usia yaitu:
a.
Periode Sensorimotor
(usia 0 – 2 tahun)
b.
Tahapan praoperasional
(usia 2 – 7 tahun)
c.
Tahapan Operasional
Konkrit (usia 8 – 11 tahun)
d.
Tahapan Operasional
Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
6.
Teori Tahap Perkembangan Moral
Tentang
perkembangan manusia ini, Kohlberg lebih menyoroti tentang perkembangan moral
manusia. Menurutnya, ada enam tahapan perkembangan moral manusia, yaitu;
a. Kepatuhan dan Orientasi Hukuman
b. Individualisme dan Pertukaran;
c. Hubungan-hubungan Antar-pribadi yang Baik;
d. Memelihara Tatanan Sosial;
e. Kontrak Sosial dan Hak-hak Individual;
f. Prinsip-prinsip Universal.
7.
Teori Psikoanalitik
Menurut
Freud, perubahan psikologis diatur oleh kekuatan-kekuatan batin, khususnya
kedewasaan biologis. Freud menekankan pandangannya bahwa kehidupan pribadi
manusia pada dasarnya adalah “libido seksualis”, pribadi manusia
mengalami perkembangan dengan dinamika yang tidak stabil sejak manusia
dilahirkan sampai usia 20 tahun. Menurut Sigmund Freud, ada 6 tahap
perkembambangan fisiologis, yaitu:
a. Oral (usia 0 – 1 tahun).
b. Fase Anal (usia 1 – 3 tahun).
c. Fase Falish (usia 3 – 5/6 tahun).
d. Fase Latent (usia 5/6 – 12/13 tahun).
e. Fase Pubertas (usia 12/13 – dewasa).
f. Fase Genital (20 s/d seterusnya).
8.
Teori Delapan Tahap Kehidupan Manusia
Menurut
Erikson dalam mengungkapkan teorinya, lebih menyoroti tentang perkembangan
emosional manusia, namun pada dasarnya tetap memenuhi kriteria yang sama.
Seacara teoriti ada 8 tahap kehidupan manusia yaitu;
a.
Oral
b.
Anal
c.
Falik (Odipal)
d.
Latensi
e.
Puberitas (Genital)
f.
Dewasa Muda
g.
Dewasa
h. Usia Senja
Sumber:
Meha, Nehru. (2014). BAHAN AJAR, Orientasi Baru
Dalam Psikilogi Pendidikan. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar