Translate

Kamis, 11 Juni 2015

PERKEMBANGAN MANUSIA




PERKEMBANGAN MANUSIA


A.    Definisi Perkembangan
Perkembangan manusia tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhannya. Pertumbuhan adalah sesuatu yang menyangkut materi jasmaniah yang dapat menumbuhkan fungsi dan bahkan perubahan fungsi pada materi jasmaniah. Perubahan jasmaniah dapat menghasilkan kematangan atas fungsinya. Kematangan fungsi jasmaniah sangat mempengaruhi perubahan fungsi psikologis.
Akhmad Sudrajat mengemukakan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
Ada perobahan-perobahan penting dalam ukuran besar badan dan perbandingannya. Perubahan-perubahan ini mempengaruhi cara anak-anak melakukan skil (ketangkasan) dan aktifitas yang berbedabeda. Secara sederhana Chaplin (2002) mendefinisikan perkembangan sebagai berikut:
1.      Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati,
2.      Pertumbuhan
3.      Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional,
4.      Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Proporsi fisik dari badan saat lahir adalah sangat berbeda dari mereka yang sudah dewasa. Beberapa bagian tubuh lebih dari yang lain selama masa perkembangan untuk mencapai proporsi dewasa terakhir. Secara porporsi kepalanya adalah besar sedangkang kaki pekanak. Pada saat lahir, kepala itu adalah seperempat panjang badan dan kaki sepertiga panjang badan. Proporsi badan berubah, ini berarti bahwa tidak semua segmen tubuh mengalami pertumbuhan sama banyak. Perubahan dalam ukuran dan bentuk badan disebabkan oleh segmen-segmen berbeda yang tubuh pada kelipatan yang berbeda pula.



B.     Teori-teori Perkembangan
1.      Teori Preformasionisme
Dalam teori Preformasionisme berangkat dari pandangan bahwa anak-anak sebagai mahkluk yang berbentuk utuh, sebuah miniatur orang dewasa. Pandangan ini mendominasi seluruh abad pertengahan, dengan bebragai karakternya.
2.      Teori Pendewasaan/Kematangan
Gesell sebagai orang yang pertama kali dikenal mengembangkan tes kecerdasan bayi, pertumbuhan dan perkembangan anak. Meurut Gesell dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, anak adalah produk dari lingkungannya, namun yang lebih fundamental lagi adalah berasal dari dalam, yaitu aksi gen-gen tubuhnya, dan menyebut ini sebagai prose kematangan. Prinsip-prinsip perkembangan lainnya, menurut Gesell dapat dikelompokkan menjadi tiga wilayah, yaitu jalinan timbal balik, asimetri fungsional dan pengaturan diri.
3.      Teori Etologis
Pada esensinya teori Darwin berjalan sebagai berikut, bahwa di antara anggota sebuah spesies, terdapat variasi yang tak terhitung jumlahnya, dan di antara anggota yang bermacam-macam itu, hanya kelompok tertentu yang bisa bertahan hidup dan meneruskan keturunannya.
Terkait dengan evolusi dan embriologi, Darwin menyatakan bahwa penemuan-penemuan embriologi sangat bersesuaian dengan teori evolusi. Secara khusus dikatakan bahwa embrio kebanyakan spesies sangat mirip dalam bentuk awal mereka, yang kemungkinan besar menyiratkan asal-usul nenek moyang yang sama. Perkembangan organisme individual (ontogeni) berulang dalam bentuk yang ringkas di dalam sejarah evolusi spesiesnya (filogeni).
4.      Teori Organismik dan Komparatif
Para psikolog biasanya membahas perkembangan dengan cara terpisah-pisah, sedangkan Werner percaya bahwa sebuah konsep memerlukan definisi yang tepat. Perkembangan menurut Werner mengacu kepada lebih dari sekedar berlalunya waktu, kita bisa tumbuh menjadi tua naum tidak berkembang. Werner sangat menghargai perkembangan pemikiran ilmiah, namun juga sekaligus tetap mengakui kontribusi yang bernilai dari bentuk-bentuk berfikir primitif, yang bercampur aduk dengan proses-proses kebutuhan dan emosi, dan yang bersesuaian dengan daya-daya dinamis alam.


5.      Teori Perkembangan Kognitif
Model kognitif Piaget, dengan asumsi bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Konsep fungsi merupakan mekanisme biologis bawaan yang sama bagi setiap orang untuk mengorganisasikan pengetahuan ke dalam struktur kognisi supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sedangkan konsep struktur adalah interelasi sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku intelegen, yang diistilahkan dengan konsep skema (refleks, dan skema mental: skema klasifikasi dan skema operasi).
Untuk pengembangan teori ini, Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring penambahan usia yaitu:
a.    Periode Sensorimotor (usia 0 – 2 tahun)
b.    Tahapan praoperasional (usia 2 – 7 tahun)
c.    Tahapan Operasional Konkrit (usia 8 – 11 tahun)
d.    Tahapan Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
6.      Teori Tahap Perkembangan Moral
Tentang perkembangan manusia ini, Kohlberg lebih menyoroti tentang perkembangan moral manusia. Menurutnya, ada enam tahapan perkembangan moral manusia, yaitu;
a.    Kepatuhan dan Orientasi Hukuman
b.    Individualisme dan Pertukaran;
c.    Hubungan-hubungan Antar-pribadi yang Baik;
d.    Memelihara Tatanan Sosial;
e.    Kontrak Sosial dan Hak-hak Individual;
f.     Prinsip-prinsip Universal.
7.      Teori Psikoanalitik
Menurut Freud, perubahan psikologis diatur oleh kekuatan-kekuatan batin, khususnya kedewasaan biologis. Freud menekankan pandangannya bahwa kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah “libido seksualis”, pribadi manusia mengalami perkembangan dengan dinamika yang tidak stabil sejak manusia dilahirkan sampai usia 20 tahun. Menurut Sigmund Freud, ada 6 tahap perkembambangan fisiologis, yaitu:
a.    Oral (usia 0 – 1 tahun).
b.    Fase Anal (usia 1 – 3 tahun).
c.    Fase Falish (usia 3 – 5/6 tahun).
d.    Fase Latent (usia 5/6 – 12/13 tahun).
e.    Fase Pubertas (usia 12/13 – dewasa).
f.     Fase Genital (20 s/d seterusnya).
8.      Teori Delapan Tahap Kehidupan Manusia
Menurut Erikson dalam mengungkapkan teorinya, lebih menyoroti tentang perkembangan emosional manusia, namun pada dasarnya tetap memenuhi kriteria yang sama. Seacara teoriti ada 8 tahap kehidupan manusia yaitu;
a.       Oral
b.      Anal
c.       Falik (Odipal)
d.      Latensi
e.       Puberitas (Genital)
f.       Dewasa Muda
g.      Dewasa 
h.    Usia Senja



Sumber:

Meha, Nehru. (2014). BAHAN AJAR, Orientasi Baru Dalam Psikilogi Pendidikan. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
 

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD 
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar