Translate

Jumat, 22 Mei 2015

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

A.    Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan adalah sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanistik. Kemudian teknologi audio visual menggabungkan penemuan mekanistik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah mikro procesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan perkembangan tersebut, maka media pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil penggabungan teknologi cetak dan komputer.
Menurut Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada unsur pokok yaitu: suara, visual, dan gerak. Untuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu: gambar visual, garis (liner graphic), dan simbol. Dia juga membedakan media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media;
1.      Media audio visual gera 
2.      Media audio visual diam
      3.   Media audio semi gerak
4.     
Media visual gerak
5.      Media visual diam
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio
8.      Media cetak

Sedangkan menurut Oemar H. Malik, ada empat klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1.      Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2.     
Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
3.     
Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4.     
Dramatisasi. 
 
Namun menurut Gagne, ada tujuh macam klasifikasi media, yaitu: benda untuk didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, mesin belajar. Tujuh macam pengklasifikasian media tersebut kemudian di kaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki belajar yang di kembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi-kondisi external, menuntut cara berfikir, memasukan alih ilmu, menilai prestasi dan memberi umpan balik.
Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum media pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.

B.     Karakteristik Media Pembelajaran
Pengklasifikasian sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Seperti dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Sebagaimana yang juga dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan  kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media pembelajaran.

1.      Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalamn belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Merumuskan masalah yang relevan.
b.      Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
c.       Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d.      Tuntun explorasi siswa.
e.       Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kesulitan.
f.       Nilai pngetahuan ssiwa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.

Sedangkan bertanya ala Socrates:
a.       Mengidentifikasi pertanyaan yang meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan atau tugas mereka.
b.      Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan explorasi. Siswa slsnjutnya dapat dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan-gagasan yang muncul dalam pembahasan kelompok besar.
c.       Menentukan apakah siswa harus belajar atau bekerja bersama-sama dalam kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif.


2.      Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran kertas. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran tertprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan.
Materi media berbasis cetak merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Yang mempunyai ciri sebagai berikut:
a.       Teks dibaca secara linear.
b.      Teks menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c.       Teks ditampilkan statis.
d.      Pengembangan sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e.       Teks juga berorientasi pada siswa.
f.       Informasi dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.

Media berbasis cetak memiliki kelebihan yaitu:
a.       Dapat menyajikan pesan atau informsi dalam jumlah yang banyak.
b.      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
c.       Dapat dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d.      Bahkan lebih menarik apabila di lengkapi dengan gambar dan warna.
e.       Perbaikan atau revisi mudah dilakukan.

Sedangkan kelemahan media berbasis cetak :
a.       Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b.      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
c.       Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

3.      Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis cetak, media visual tak jauh beda dengan media berbasis cetak. Yakni juga merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya yang memiliki karakteristik:
a.       Visual diamati berdasarkan ruang.
b.      Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
c.       Visual juga ditampilkan statis.
d.      Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media berbasis teks.
e.       Media visual juga berorientasi pada siswa.
f.       Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.

Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingtan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi. Kelebihan media berbasis visual:
a.       Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
b.      Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
c.       Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
d.      Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangan media berbasis visual:
a.       Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
b.      Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
c.       Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.
d.      Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan khusus menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.

4.      Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Karakteristik media berbasis audio visual ialah:
a.       Bersifat linier
b.      Menyajikan visualisasi yang dinamis
c.       Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau pembuatnya
d.      Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
e.       Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
f.       Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivnya rendah.

Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Kelebihan media berbasis audio visual:
a.       Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual.
b.      Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio   maupun visual.
c.       Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.
d.      Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.

Kekurangan media berbasis audio visual:
a.       Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.
b.      Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.
c.       Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
d.      Jika tidak terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat pembuatannya).

5.      Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilakan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer memiliki karakteristik:
a.       Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b.      Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembang sebagaimana direncanakannya.
c.       Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e.       Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.

Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.
 

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
           Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
          
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar