A.
Klasifikasi Media
Pembelajaran
Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran
mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan adalah sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanistik. Kemudian teknologi audio visual menggabungkan penemuan mekanistik
dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah
mikro procesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Berdasarkan perkembangan tersebut, maka media pembelajaran dapat
diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media
hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer,
media hasil penggabungan teknologi cetak dan komputer.
Menurut Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media
pada unsur pokok yaitu: suara, visual, dan gerak. Untuk visual itu sendiri
dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu: gambar visual, garis (liner graphic),
dan simbol. Dia juga membedakan media siar dan media rekam, sehingga terdapat
delapan klasifikasi media;
1. Media audio visual gera
2. Media audio visual diam
3. Media audio semi gerak
4. Media visual gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak
Sedangkan
menurut Oemar H. Malik, ada empat klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4. Dramatisasi.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4. Dramatisasi.
Namun menurut Gagne, ada tujuh macam klasifikasi
media, yaitu: benda untuk didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak,
gambar diam, gambar gerak, film bersuara, mesin belajar. Tujuh macam
pengklasifikasian media tersebut kemudian di kaitkan dengan kemampuannya
memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki belajar yang di kembangkannya yaitu
pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar,
memberi kondisi-kondisi external, menuntut cara berfikir, memasukan alih ilmu,
menilai prestasi dan memberi umpan balik.
Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat
ditarik kesimpulan secara umum media pembelajaran ada lima yaitu: media
berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio-visual, media
berbasis komputer, media berbasis manusia.
B.
Karakteristik
Media Pembelajaran
Pengklasifikasian sebagaimana yang telah dibahas pada
uraian terdahulu menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri spesifik
masing-masing media berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud
pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan
ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai
dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan, maupun penciuman, atau
kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Seperti dikemukakan oleh Kemp
(1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.
Sebagaimana yang juga dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi
media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini adalah
penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media pembelajaran.
1. Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media berbasis
manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan
atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah
sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa.
Media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui
eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi
pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa pernah
mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang belajar sebagai sesuatu
yang negatif. Instruktur manusia “sebagai media” secara intuitif dapat
merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalamn belajar yang akan
membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan dua
teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya
ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun
berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a.
Merumuskan
masalah yang relevan.
b.
Mengidentifikasi
pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
c.
Ajarkan mengapa
pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk
pemecahan masalah.
d.
Tuntun explorasi
siswa.
e.
Kembangkan
masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kesulitan.
f.
Nilai pngetahuan
ssiwa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Sedangkan bertanya ala Socrates:
a.
Mengidentifikasi
pertanyaan yang meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mensintesis pekerjaan atau tugas mereka.
b.
Pelajaran mungkin
bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan explorasi.
Siswa slsnjutnya dapat dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mendalami isu dan gagasan-gagasan yang muncul dalam pembahasan kelompok besar.
c.
Menentukan apakah
siswa harus belajar atau bekerja bersama-sama dalam kelompok, perorangan,
seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan
media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif.
2. Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling umum dikenal
adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran kertas. Dalam
media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan saat
merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif
mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran tertprogram yang
merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini, pada setiap unit
kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta baik dengan cara menjawab
pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan.
Materi media berbasis cetak merupakan
dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Yang mempunyai
ciri sebagai berikut:
a.
Teks dibaca
secara linear.
b.
Teks menampilkan
komunikasi satu arah dan reseptif.
c.
Teks ditampilkan
statis.
d.
Pengembangan
sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e.
Teks juga
berorientasi pada siswa.
f.
Informasi dapat
diatur dan ditata ulang oleh pemakai.
Media berbasis cetak memiliki kelebihan yaitu:
a.
Dapat menyajikan
pesan atau informsi dalam jumlah yang banyak.
b.
Pesan atau
informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
c.
Dapat dipelajari
kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d.
Bahkan lebih
menarik apabila di lengkapi dengan gambar dan warna.
e.
Perbaikan atau
revisi mudah dilakukan.
Sedangkan kelemahan media berbasis cetak :
a.
Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b.
Bahan cetak yang
tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
c.
Apabila jilid dan
kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
3. Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis cetak, media
visual tak jauh beda dengan media berbasis cetak. Yakni juga merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya yang
memiliki karakteristik:
a.
Visual diamati
berdasarkan ruang.
b.
Visual juga
menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
c.
Visual juga
ditampilkan statis.
d.
Persepsi visual
digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media berbasis teks.
e.
Media visual juga
berorientasi pada siswa.
f.
Informasi dapat
ditata ulang dan diatur oleh pemakai.
Media berbasis visual (image/perumpamaan)
memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingtan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan
siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses
informasi. Kelebihan media berbasis visual:
a.
Lebih menarik
karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
b.
Lebih mudah
mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
c.
Media visual
dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan
organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
d.
Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangan media berbasis visual:
a.
Akan terjadi
kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
b.
Siswa tidak akan
memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
c.
Tidak dapat
melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.
d.
Membutuhkan waktu
yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan khusus menyajikan gambar sesuai
wujud aslinya.
4. Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual merupakan cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Karakteristik
media berbasis audio visual ialah:
a.
Bersifat linier
b.
Menyajikan
visualisasi yang dinamis
c.
Digunakan dengan
cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau pembuatnya
d.
Merupakan
representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
e.
Dikembangkan
menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
f.
Umumnya
berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivnya
rendah.
Pengajaran melalui audio visual, memiliki
karakteristik pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti
penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang lebar. Jadi
pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang
penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung
pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Kelebihan media berbasis audio visual:
a.
Lebih efektif
dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa auditif
maupun visual.
b.
Dapat memberikan
pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio maupun
visual.
c.
Siswa akan lebih
cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga tidak
hanya membayangkan.
d.
Lebih menarik dan
menyenangkan menggunakan media audio visual.
Kekurangan media berbasis audio visual:
a.
Pembuatan media
audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni audio
dan visual.
b.
Membutuhkan
ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.
c.
Biaya yang digunakan
dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
d.
Jika tidak
terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat
pembuatannya).
5. Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara
menghasilakan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer memiliki karakteristik:
a.
Dapat digunakan
secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b.
Dapat digunakan
berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau
pengembang sebagaimana direncanakannya.
c.
Biasanya
gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d.
Prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e.
Pembelajaran
berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.
Simulasi pada komputer memberikan
kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan.
Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: skenario, model
dasar, dan lapisan pengajaran.
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar