A.
SEJARAH
PENDIDIKAN DUNIA
1.
SEJARAH PENDIDIKAN
DI ZAMAN YUNANI PURBA
Pendidikan
dunia telah lama sekali adanya. Mulai dari zaman purba dan zaman yunani purba, kemudian
zaman hellenisme tahun 150-500 SM, ke zaman pertengahan 500-1500-an, zama reformasi
dan kontra reformasi pada tahun 1600-an. Sejarah pendidikan pada zaman purba
belum banyak memberi kontrabusinya kepada pendidikan pada zaman sekarang ini.
Maka dari itu, pendidikan pada zaman ini sedikit diragukan. Sedangkan sejarah
pendidikan pada zaman yunani purba dipengaruhi oleh para ahli pendidikan pada
saat itu seperti :
a.
Plato.
Ia memiliki tujuan dalam
pendidikan yaitu :
1)
Membentuk warga
Negara secara teoritis dan peraktis, untuk mengabdi pada negaranya oleh sebab
itu pendidikan diselenggarakan oleh Negara.
2)
Membentuk
manusia supaya mempergunakan akalnya dengan bijaksana.
3)
Membentuk
manusia berkhendak untuk menopak sifat keberaniannya.
4)
Memunculkan
hasrat manusia yaitu memiliki rasa ingin tahunya.
b.
Pyhtagioras.
Ia memiliki tujuan
pendidikan untuk membentuk manusia susila, karena menurutnya manusia sejak kecil
mempunyai kecendrungan berbuat jahat.
c.
Socrates.
Bertujuan untuk membawa
manusia pada kebijakan terutama ahlak.
d.
Aristoteles.
Berpendapat bahwa dalam
pendidikan harus mengenal pembawaan dan kecendrungan anak supayanya ia mendapat
bimbingan sebaik-baiknya.
2.
SEJARAH
PENDIDIKAN DI ABAD KE–17
a.
Prancis Bacon.
Pendapat Bacon adalah
sebagai berikut :
1)
Dalam menemukan
dan mengembangkan pengetahuan, pandangan harus diarahkan kepada realita ala
mini serta hal-hal praktis yang ada didalamnya.
2)
Alam lingkungan
adalah sumber pengetahuan yang bisa didapat lewat alat-alat indra.
3)
Menggunakan
metode berfikir induktif, yaitu mulai dari menemukan fakta-fakta khusus
kemudian dianalisis sehingga menimbulkan kesimpulan.
b.
Bila memungkinkan
dapat mengembangkan pengetahuan dengan eksperimen-eksperimen. Dan penggunaan
bahasa daerah lebih diutamakan.
c.
Johan Amos Comenius.
Di dalam karangan bukunya
yang berjudul Jangua Linguarum Reserata atau Pintu Terbuka Bagi Bangsa
Johan Amos Comenius berpendapat sebagai berikut:
1)
Orbic Pictus atau Gambar Dunia.
2)
Didactika Magna atau Buku Didaktik yang Besar.
3.
SEJARAH
PENDIDIKAN DI ABAD KE-18
Tokoh-tokoh yang menunjukan bukti pendidikan pada abad ke-18 ialah
:
a.
John Locke.
Dengan teorinya yang terkenal
ialah teori Taularasa atau a blank sheet of paper. Proses belajar menurut
Jhon Locke ada tiga langkah yaitu :
1)
Mengamati
hal-hal yang ada diluar diri manusia.
2)
Mengingat apa
yang telah diamati dan dihafalkan.
3)
Berfikir.
b.
J.J. Rousseau
Rousseau membuat aliran
baru yaitu naturalis sebagai reaksi terhadap aliran rasionalis. Menurut Roussau
ada tiga asas pembelajaran yaitu :
1)
Asas
prtumbuhan.
2)
Asas aktivitas.
3)
Asas individualis.
4.
SEJARAH
PENDIDIKAN PADA ABAD KE-19
Pada
abad ke-19 penganut aliran developmentailisme memandang proses pendidikan
sebagai suatu perkembangan jiwa yang berlangsung pada setiap individu.Tokoh-tokoh
aliran ini ialah :
a.
Pestalozzi.
Yang menyatakan tujuan pendidikan adalah
meningkatkan derajat sosial seluruh umat manusia. Dengan mengembangkan semua
aspek individualnya yaitu Otak, Tangan-tangan, dan Hati mereka.
b.
Herbart.
Herbart menginginkan pembentukan manusia yang
susila yang bermoral tinggi. Tujuan pendidikannya ialah membentuk watak susila,
melalui pengembangan minat yang seluas-luasnya. Menurut Herbart ada lima langkah
dalam proses belajar mengajar :
1)
Persiapan. 4) Generalisasi.
2)
Presentasi. 5) Aplikasi.
3)
Asosiasi.
c.
Frobel.
Frobel brmaksud mengembangkan semua kapasitas
dan kekuatan yang laten pada anak-anak. Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan
semua potensi itu akan menjadi aktual. Pendidikan Froble adalah perkembangan
yang diawasi.
d.
Stanili Hall.
Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan
semua kekuatan-kekuatan yang ada sehingga memperoleh keperibadian yang harmonis.
B.
SEJARAH
PENDIDIKAN INDONESIA
1.
PENDIDIKAN PRA
KEMERDEKAAN INDONESIA
Pendidikan
modern di Indonesia dimulai sejak akhir abad ke-18, ketika Belanda mengakhiri
politik “Tanam Paksa” menjadi politik etis, dari kelompok sosialis di Negara Belanda
yang mengancam peraktek tanam paksa yang
menyebabkan kesengsaraan di Hindia Belanda.
Sejarah
pendidikan di Indonesia dimulai dengan lahirnya Boedi Oetomo di tahun 1908, Pagoeyoeban
Pasoendan di tahun 1913, dan Taman Siswa di tahun 1945. Di seluruh pelosok tanah
air didirikan sekolah, dan anak-anak untuk disekolahkan tanpa dipungut biaya.
Pendidikan pada saat itu masih dipengaruhi oleh kolonialisme, alhasil bangsa
ini dididik untuk mengabdi pada penjajah. Pendidikan di zaman penjajah adalah
pendidikan yang menjadikan penduduk Indonesia bertekuk lutut kepada penjajah.
Konsep ideal
pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang sedemikian mungkin mencetak para
pekerja yang dapat dipekerjakan oleh penjajah, bukan lagi untuk memanusiakan
manusia sebagai mana dengan konsep pendidikan ideal itu sendiri. Pendidikan
kolonial tidak mengarah kepada pembentukan dan pendidikan orang muda untuk
mengabdi pada bangsa dan tanah airnya sendiri.
2.
PENDIDIKAN
PASCA KEMERDEKAAN DAN MASA ORDE LAMA
Terdapat banyak
sikap hidup yang bisu dan kelu. Kebudayaan bisu dan budaya padagogi yang hanya
mengendalikan memori otaknya sehinga sekolah hanya dijadikan tempat untuk mendengarkan
guru ceramah tanpa siswa diberikan waktu berfikir. Penduduk di pinggiran kota
(di kampung-kampung kumuh) ternyata belum mampu berkembang dan belum dapat
diikut sertakan dalam proses pendidikan.
Metode sekolah
yang mengikuti model barat ternyata belum hilang dipikiran mayarakat Indonesia.
Di sekolah-sekolah bahasa daerah asli diubah begitu saja menjadi bahasa
intelektual dan penguasa dibidang politik. Kaum elit atau golongan darah biru
dan intelektual yang mendapatkan pendidikan dari luar negri ternyata tidak
akrab dengan masyarakat pribumi.
3.
PENDIDIKAN MASA
ORDE BARU
Orde baru
berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998 dan dapat dikatakan sebagai era
pembangunan nasional. Dalam pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan
dasar. Pelaksanaan pendidikan di orde baru ternyata banyak sekali kendala yang
terjadi, karena pendidikan pada masa orde baru menyngsung ideology
“keseragaman” sehingga memapatkan kemajuan dalam bidang pendidikan. EBTANAS dan
UMPTN, menjasi seleksi peserta didik di Indonesia. Pdada masa ini peserta didik
diberikan beben materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan
keterbatasan alokasi kepentingan dengan factor kurikulum yang lain untuk
menjadi peka terhadap lingkungan.
Hal-hal negatif
yang tercipta pada masa ini adalah produk-produk pendidikan diarahkan untuk
menjadi pekerja. Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan kepekaan sosial, dan
banyaknya orang muda yang berfikiran positivistic dan hilangnya kebebasan dalam
berpendapat.
4.
PENDIDIKAN PADA
MASA REFORMASI
Era reformasi
telah memberikan ruang yang cukup besar bagi perumusan kebijaka-kebijakan
pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Bentuk kurikulum
berbasis kompetensi. Dengan didasarkan oleh UU No. 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah, yang diperkuat dengan UU No. 25 tahun 1999 tentang
pertimbangan keuangan pusat dan daerah, maka pendidikan digiring pada
pengembangan lokalitas, dimana keberagaman sangat diperhatikan. Masyarakat
dapat berperan aktif dalam pelaksanaan satuan pendidikan.
Pendidikan di
era reformasi 1999 mengubah wajah system pendidikan Indonesia melalui UU No. 22
tahun 1999, dengan ini pendidikan di indonesia menjadi sektor pembangunan yang
didesentralisasikan.
Mentri
pendidikan nasional cabinet bersatu bambang Sudibyo memperkenalkan beberapa
inovasi penting bagi daerah yang berhasil melaksanakan pembangunan pendidikan,
mengelola fasilitas buku untuk sekolah dan mengembangkan wajib belajar selama 9
tahun, menetapkan guru sebagai profesi agar bisa sejajar dengan profesi
terhormat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://tyaramahutasoitregb.blogspot.com/2011/11/normal-0-flase-flase-en-us-x-none.
http://filsufgaul.wordpress.com/2009/08/30/sejarah-pendidikan-indonesia.Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar