Translate

Jumat, 22 Mei 2015

SEJARAH PENDIDIKAN DUNIA DAN INDONESIA



A.  SEJARAH PENDIDIKAN DUNIA

1.    SEJARAH PENDIDIKAN DI ZAMAN YUNANI PURBA
               Pendidikan dunia telah lama sekali adanya. Mulai dari zaman purba dan zaman yunani purba, kemudian zaman hellenisme tahun 150-500 SM, ke zaman pertengahan 500-1500-an, zama reformasi dan kontra reformasi pada tahun 1600-an. Sejarah pendidikan pada zaman purba belum banyak memberi kontrabusinya kepada pendidikan pada zaman sekarang ini. Maka dari itu, pendidikan pada zaman ini sedikit diragukan. Sedangkan sejarah pendidikan pada zaman yunani purba dipengaruhi oleh para ahli pendidikan pada saat itu seperti :

a.       Plato.
   Ia memiliki tujuan dalam pendidikan yaitu :
1)      Membentuk warga Negara secara teoritis dan peraktis, untuk mengabdi pada negaranya oleh sebab itu pendidikan diselenggarakan oleh Negara.
2)      Membentuk manusia supaya mempergunakan akalnya dengan bijaksana.
3)      Membentuk manusia berkhendak untuk menopak sifat keberaniannya.
4)      Memunculkan hasrat manusia yaitu memiliki rasa ingin tahunya.

b.      Pyhtagioras.
   Ia memiliki tujuan pendidikan untuk membentuk manusia susila, karena menurutnya manusia sejak kecil mempunyai kecendrungan berbuat jahat.

c.       Socrates.
   Bertujuan untuk membawa manusia pada kebijakan terutama ahlak.

d.      Aristoteles.
   Berpendapat bahwa dalam pendidikan harus mengenal pembawaan dan kecendrungan anak supayanya ia mendapat bimbingan sebaik-baiknya.

2.    SEJARAH PENDIDIKAN DI ABAD KE–17

a.       Prancis Bacon.
   Pendapat Bacon adalah sebagai berikut :
1)      Dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, pandangan harus diarahkan kepada realita ala mini serta hal-hal praktis yang ada didalamnya.
2)      Alam lingkungan adalah sumber pengetahuan yang bisa didapat lewat alat-alat indra.
3)      Menggunakan metode berfikir induktif, yaitu mulai dari menemukan fakta-fakta khusus kemudian dianalisis sehingga menimbulkan kesimpulan.
b.      Bila memungkinkan dapat mengembangkan pengetahuan dengan eksperimen-eksperimen. Dan penggunaan bahasa daerah lebih diutamakan.
c.       Johan Amos Comenius.
   Di dalam karangan bukunya yang berjudul Jangua Linguarum Reserata atau Pintu Terbuka Bagi Bangsa Johan Amos Comenius berpendapat sebagai berikut:
1)      Orbic Pictus atau Gambar Dunia.
2)      Didactika Magna atau Buku Didaktik yang Besar.

3.    SEJARAH PENDIDIKAN DI ABAD KE-18

Tokoh-tokoh yang menunjukan bukti pendidikan pada abad ke-18 ialah :

a.       John Locke.
   Dengan teorinya yang terkenal ialah teori Taularasa atau a blank sheet of paper. Proses belajar menurut Jhon Locke ada tiga langkah yaitu :
1)      Mengamati hal-hal yang ada diluar diri manusia.
2)      Mengingat apa yang telah diamati dan dihafalkan.
3)      Berfikir.

b.      J.J. Rousseau
   Rousseau membuat aliran baru yaitu naturalis sebagai reaksi terhadap aliran rasionalis. Menurut Roussau ada tiga asas pembelajaran yaitu :
1)      Asas prtumbuhan.
2)      Asas aktivitas.
3)      Asas individualis.

4.    SEJARAH PENDIDIKAN PADA ABAD KE-19

Pada abad ke-19 penganut aliran developmentailisme memandang proses pendidikan sebagai suatu perkembangan jiwa yang berlangsung pada setiap individu.Tokoh-tokoh aliran ini ialah :

a.       Pestalozzi.
   Yang menyatakan tujuan pendidikan adalah meningkatkan derajat sosial seluruh umat manusia. Dengan mengembangkan semua aspek individualnya yaitu Otak, Tangan-tangan, dan Hati mereka.

b.      Herbart.
   Herbart menginginkan pembentukan manusia yang susila yang bermoral tinggi. Tujuan pendidikannya ialah membentuk watak susila, melalui pengembangan minat yang seluas-luasnya. Menurut Herbart ada lima langkah dalam proses belajar mengajar :
1)      Persiapan.                       4)    Generalisasi.
2)      Presentasi.                      5)    Aplikasi.
3)      Asosiasi.
c.       Frobel.
   Frobel brmaksud mengembangkan semua kapasitas dan kekuatan yang laten pada anak-anak. Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua potensi itu akan menjadi aktual. Pendidikan Froble adalah perkembangan yang diawasi.

d.      Stanili Hall.
   Tujuan pendidikannya adalah mengembangkan semua kekuatan-kekuatan yang ada sehingga memperoleh keperibadian yang harmonis.

B.  SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA

1.    PENDIDIKAN PRA KEMERDEKAAN INDONESIA

               Pendidikan modern di Indonesia dimulai sejak akhir abad ke-18, ketika Belanda mengakhiri politik “Tanam Paksa” menjadi politik etis, dari kelompok sosialis di Negara Belanda yang mengancam peraktek tanam paksa yang  menyebabkan kesengsaraan di Hindia Belanda.
               Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai dengan lahirnya Boedi Oetomo di tahun 1908, Pagoeyoeban Pasoendan di tahun 1913, dan Taman Siswa di tahun 1945. Di seluruh pelosok tanah air didirikan sekolah, dan anak-anak untuk disekolahkan tanpa dipungut biaya. Pendidikan pada saat itu masih dipengaruhi oleh kolonialisme, alhasil bangsa ini dididik untuk mengabdi pada penjajah. Pendidikan di zaman penjajah adalah pendidikan yang menjadikan penduduk Indonesia bertekuk lutut kepada penjajah.
               Konsep ideal pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang sedemikian mungkin mencetak para pekerja yang dapat dipekerjakan oleh penjajah, bukan lagi untuk memanusiakan manusia sebagai mana dengan konsep pendidikan ideal itu sendiri. Pendidikan kolonial tidak mengarah kepada pembentukan dan pendidikan orang muda untuk mengabdi pada bangsa dan tanah airnya sendiri.

2.    PENDIDIKAN PASCA KEMERDEKAAN DAN MASA ORDE LAMA

               Terdapat banyak sikap hidup yang bisu dan kelu. Kebudayaan bisu dan budaya padagogi yang hanya mengendalikan memori otaknya sehinga sekolah hanya dijadikan tempat untuk mendengarkan guru ceramah tanpa siswa diberikan waktu berfikir. Penduduk di pinggiran kota (di kampung-kampung kumuh) ternyata belum mampu berkembang dan belum dapat diikut sertakan dalam proses pendidikan.
               Metode sekolah yang mengikuti model barat ternyata belum hilang dipikiran mayarakat Indonesia. Di sekolah-sekolah bahasa daerah asli diubah begitu saja menjadi bahasa intelektual dan penguasa dibidang politik. Kaum elit atau golongan darah biru dan intelektual yang mendapatkan pendidikan dari luar negri ternyata tidak akrab dengan masyarakat pribumi.



3.    PENDIDIKAN MASA ORDE BARU

               Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998 dan dapat dikatakan sebagai era pembangunan nasional. Dalam pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan dasar. Pelaksanaan pendidikan di orde baru ternyata banyak sekali kendala yang terjadi, karena pendidikan pada masa orde baru menyngsung ideology “keseragaman” sehingga memapatkan kemajuan dalam bidang pendidikan. EBTANAS dan UMPTN, menjasi seleksi peserta didik di Indonesia. Pdada masa ini peserta didik diberikan beben materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan keterbatasan alokasi kepentingan dengan factor kurikulum yang lain untuk menjadi peka terhadap lingkungan.
               Hal-hal negatif yang tercipta pada masa ini adalah produk-produk pendidikan diarahkan untuk menjadi pekerja. Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan kepekaan sosial, dan banyaknya orang muda yang berfikiran positivistic dan hilangnya kebebasan dalam berpendapat.

4.    PENDIDIKAN PADA MASA REFORMASI

               Era reformasi telah memberikan ruang yang cukup besar bagi perumusan kebijaka-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Bentuk kurikulum berbasis kompetensi. Dengan didasarkan oleh UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, yang diperkuat dengan UU No. 25 tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan pusat dan daerah, maka pendidikan digiring pada pengembangan lokalitas, dimana keberagaman sangat diperhatikan. Masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaksanaan satuan pendidikan.
               Pendidikan di era reformasi 1999 mengubah wajah system pendidikan Indonesia melalui UU No. 22 tahun 1999, dengan ini pendidikan di indonesia menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan.
               Mentri pendidikan nasional cabinet bersatu bambang Sudibyo memperkenalkan beberapa inovasi penting bagi daerah yang berhasil melaksanakan pembangunan pendidikan, mengelola fasilitas buku untuk sekolah dan mengembangkan wajib belajar selama 9 tahun, menetapkan guru sebagai profesi agar bisa sejajar dengan profesi terhormat lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://tyaramahutasoitregb.blogspot.com/2011/11/normal-0-flase-flase-en-us-x-none.
http://filsufgaul.wordpress.com/2009/08/30/sejarah-pendidikan-indonesia.



Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar