Translate

Sabtu, 09 Mei 2015

KONSEP KURIKULUM



KONSEP KURIKULUM

A.    Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan
Dalam lingkungan keluarga, interaksi pendidikan terjadi antaranorang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Interaksi ini berjalan tampa rencana tertulis. Orang tua sering tidak mempunyai rencana yang jelas dan rinci kemana anaknya akan diarahkan, dengan cara apa mereka akan dididik, dan apa isi pendidikkannya. Interaksi pendidikan antara orang tua dengan anaknya juga sering tidak disadari. Dalam kehidupan keluarga interaksi pendidikan dapat terjadi setiap saat, setiap kali orang tua bertemu, berdialog, bergaul, dan bekerja sama dengan anaknya.
Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru. Ia telah mempelajari ilmu, keterampilan, dan seni sebagi guru. Bahkan dibina untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik. Guru mengajar dengan tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang telah dipilih dan dirancang secara cermat. Guru-guru melaksanakan tugas mendidik secara formal, karena itu pendidikan yang berlangsung di sekolah sering disebut pendidikan formal.
Dalam lingkungan masyarakat pun terjadi berbagai bentuk interaksi pendidikan, dari yang sangat formal yang mirip dengan pendidikan di sekolah dalam bentuk khusus-khusus, sampai dengan yang kurang formal seperti ceramah dan pergaulan kerja. Karena adanya variasi itu, para ahli pendidikan masyarakat lebih sengang menggunakan istilah pendidikan luar sekolah bagi interaksi pendidikan yang berlangsung di masyarakat.
Dapat ditarik beberapa kesimpulan berkenan dengan pendidikan formal. Pertama, pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Kedua, dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai. Ketiga, diberikan oleh pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus dalam bidang pendidikan. Keempat, interaksi pendidikan berlangsung dalam lingkungan tertentu, dengan fasilitas dan alat serta aturan-aturan pemakaian tertentu juga.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Jhonson (1967, hal. 130) “prescribes (or at least anticipates) the resultof in station”. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Di samping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang diketahui oleh para ahlikurikulum, yang menjadi sumber konsep atau memberikan landasan teoritis bagi perkembangan kurikulum bagi industri pendidikan.

B.     Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi seseuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Anggapan ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno, dalam lingkungan atau hubungan tertentu pandangan ini masih dipakai sampai sekarang.
Kurikulum juga sering dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Menurut Beauchamp (1968, hal.6) kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran. Kurikulum bukan bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran melainkan sesuatu yang fungsional yang beroprasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang di oprasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional.
Bidang cakupan teori bidang studi kurikulum meliputi: konsep kurikulum, penentuan kurikulum, pengembangan kurikulum, disain kurikulum, implementasi dan evalusai kurukulum.
Selain sebagai bidang studi menurut Beauchamp, kurikulum juga sebai rencana pengerjaan dan sebagai suatu system yang merupakan bagian dari system persekolahan. Sebagai suatu pengajaran, kurikulum berisi tujuan yang ingin dicapai, bahan yang akan disajikan, kegiatan pengajaran, alat-alat pengajaran, dan jadwal suatu pengajaran. Apa yang dikemukakan oleh Beauchamp bukan hanya menujukan fungsi tetapi juga struktur dari suatu system kurikulum, yang secara garis besar berkenaan dengan pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum.

C.     Kurikulum dan Teori-Teori Pendidikan
Kurikulum mempunyai hubungan erat dengan teori pendidikan. Untuk lebih memahami hubungan kurikulum dengan pendidikan, dikemukakan beberapa teori pendidikan dan model-model konsep kurikulum dari masing-masing teori tersebut. Mimimal ada empat teori pendidikan yang banyak dibicarakan oleh para ahli pendidikan dan dipandang mendasari pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan interaksional, dan teknologi pendidikan.

1.      Pendidikan Klasik
Pendiddikan kelasik dapat dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Konsep pendidikan ini bertolak belakang dari asumsi bahwa seluruh warisan budaya, yaitu pengetahuan, ide-ide, atau nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir terdahulu. Pendidikan berfungsi memelihara, mengawetkan, dan meneruskan semua warisan budaya tersbut kepada generasi berikutnya. Teori pendidikan ini menekankan peranan isi pendidikan daripada prosen atau bagaimana mengajarkannnya. Isi pendidikan atau materi ilmu tersebut diambil dari khazanah ilmu pengetahuan, berupa disiplin-disiplin ilmu yang telah ditemukan dan dikembangkan oleh para akli tempo dulu. Materi ilmu pengetahuan yang diambil dari disiplin-disiplin ilmu tersebut telah tersusun secara logis dan sistematis.

2.      Pendidikan Pribadi
Pendidikan pribadi lebih mengutamakan peran siswa. Konsep pendidikan ini bertolak dari anggapan dasar bahwa, sejak kelahiran, anak telah memilih potensi-potensi, baik potensi untuk berfikir, berbuat, memecahkan masalah, maupun untuk belajar dan berkembang sendiri. Pendidikan adalah ibarat persemaian, brfungsi menciptakan lingkungan yang menunjang danterhindar dari hama-hama.
Kurikulum pendidikan pribadi lebih menekankan pada proses perkembangan kemampuan siswa. Perkembangan kurikulum dilakukan oleh guru-guru dengan melibatkan siswa. Tidak ada suatu kurikulum standar, yang ada adalah kurikulum minimal yang dalam implementasinya dikembangkan bersama siswa. Isi dan proses pembelajarananya selalu berubah sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

3.      Pendidikan Inteaksional
Konsep pendidikan ini bertolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk hidup social. Dalam kehidupannya, manusia selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama, berinteraksi, dan bekerja sama.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan klasik dan teknologi interaksi terjadi sepihak dari guru kepada siswa, sedangkan dalam pendidikan romantic dan progresif terjadi sebaiknya dari siwa kepada guru.
Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih dari sekedar mempelajari fakta-fakta. Siswa mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut.memberikan interprensi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupannya.
Kurikulum interaksional menekankan baik pada isi maupun proses pendidikan sekaligus. Isi pendidikan terdiri atas problem-problem nyata yang actual yang dihadapi dengan kehidupan di masyarakat. Proses pendidikannya berbentuk kegiatan-kegiatan belajar kelompok yang mengutamakan kerja sama, baik antar siswa siswa dan guru, maupun antara siswa dan guru dengan sumber belajar yang lain. Kegiatan penilaian dilakukan untuk hasil maupun proses belajar. Guru-guru melakukan kegiatan penilaian sepanjang kegiatan belajar.

4.      Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Keduanya jua mempunyai perbedaan, sebab yang diutamakan dalam teknologi pendidikan adalah pembentukan dan pengusaan kompetensi bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Perkembangan teknologi pendidikan dipengaruhi dan sangat diwarnai oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Tknologi pendidikan bertolak darai dan merupakan penerapan perinsip-perinsip ilmu dan teknologi dalam pendidikan. Teknologi telah masuk ke semua segi kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan adalah ilmu dan bukan seni, pendidikan adalah cabang dari teknologi ilmiah.
Dalam konsep teknologi pendidikan, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus. Isi pendidikan berupa data-data objektif dan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada kemampuan vocational. Kurikulum pendidikan teknologi menekankan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis. Materi disiplin ilmu dipelajari dan termasuk dalam kurikulum, apabila hal itu mendukung penguasaan kemampuan-kemampuan tersebut. Dalam satuan-satuan bahan ajar trsebut tercakup pula kegiatan pembelajaran dan bentuk-bentuk serta alat penilaiannya.

Sumber:
              Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. PENGEMBANGAN KURIKULUM, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar