KONSEP KURIKULUM
A.
Kedudukan
Kurikulum dalam Pendidikan
Dalam lingkungan keluarga, interaksi pendidikan
terjadi antaranorang tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik.
Interaksi ini berjalan tampa rencana tertulis. Orang tua sering tidak mempunyai
rencana yang jelas dan rinci kemana anaknya akan diarahkan, dengan cara apa
mereka akan dididik, dan apa isi pendidikkannya. Interaksi pendidikan antara
orang tua dengan anaknya juga sering tidak disadari. Dalam kehidupan keluarga
interaksi pendidikan dapat terjadi setiap saat, setiap kali orang tua bertemu,
berdialog, bergaul, dan bekerja sama dengan anaknya.
Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat
formal. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam
lembaga pendidikan guru. Ia telah mempelajari ilmu, keterampilan, dan seni
sebagi guru. Bahkan dibina untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik. Guru
mengajar dengan tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara
sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang telah dipilih dan
dirancang secara cermat. Guru-guru melaksanakan tugas mendidik secara formal,
karena itu pendidikan yang berlangsung di sekolah sering disebut pendidikan
formal.
Dalam lingkungan masyarakat pun terjadi berbagai
bentuk interaksi pendidikan, dari yang sangat formal yang mirip dengan
pendidikan di sekolah dalam bentuk khusus-khusus, sampai dengan yang kurang
formal seperti ceramah dan pergaulan kerja. Karena adanya variasi itu, para
ahli pendidikan masyarakat lebih sengang menggunakan istilah pendidikan luar
sekolah bagi interaksi pendidikan yang berlangsung di masyarakat.
Dapat ditarik beberapa kesimpulan berkenan dengan
pendidikan formal. Pertama,
pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang
tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Kedua, dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi
dan menilai. Ketiga, diberikan oleh
pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus dalam bidang
pendidikan. Keempat, interaksi
pendidikan berlangsung dalam lingkungan tertentu, dengan fasilitas dan alat
serta aturan-aturan pemakaian tertentu juga.
Kurikulum
mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum
mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Menurut Mauritz Jhonson (1967, hal. 130) “prescribes (or at least anticipates) the resultof in station”.
Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan
pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Di
samping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang
diketahui oleh para ahlikurikulum, yang menjadi sumber konsep atau memberikan
landasan teoritis bagi perkembangan kurikulum bagi industri pendidikan.
B.
Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi seseuai dengan
aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum
merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari
oleh siswa. Anggapan ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno, dalam lingkungan
atau hubungan tertentu pandangan ini masih dipakai sampai sekarang.
Kurikulum juga sering dibedakan antara kurikulum
sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Menurut Beauchamp (1968,
hal.6) kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran. Kurikulum
bukan bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran melainkan sesuatu
yang fungsional yang beroprasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur
lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana tertulis
merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang di oprasikan di dalam
kelas merupakan kurikulum fungsional.
Bidang cakupan teori bidang studi kurikulum meliputi:
konsep kurikulum, penentuan kurikulum, pengembangan kurikulum, disain
kurikulum, implementasi dan evalusai kurukulum.
Selain sebagai bidang studi menurut Beauchamp,
kurikulum juga sebai rencana pengerjaan dan sebagai suatu system yang merupakan
bagian dari system persekolahan. Sebagai suatu pengajaran, kurikulum berisi
tujuan yang ingin dicapai, bahan yang akan disajikan, kegiatan pengajaran,
alat-alat pengajaran, dan jadwal suatu pengajaran. Apa yang dikemukakan oleh
Beauchamp bukan hanya menujukan fungsi tetapi juga struktur dari suatu system
kurikulum, yang secara garis besar berkenaan dengan pengembangan, pelaksanaan,
dan evaluasi kurikulum.
C.
Kurikulum dan
Teori-Teori Pendidikan
Kurikulum mempunyai hubungan erat dengan teori
pendidikan. Untuk lebih memahami hubungan kurikulum dengan pendidikan,
dikemukakan beberapa teori pendidikan dan model-model konsep kurikulum dari
masing-masing teori tersebut. Mimimal ada empat teori pendidikan yang banyak
dibicarakan oleh para ahli pendidikan dan dipandang mendasari pelaksanaan
pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan
interaksional, dan teknologi pendidikan.
1.
Pendidikan
Klasik
Pendiddikan kelasik
dapat dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Konsep pendidikan ini
bertolak belakang dari asumsi bahwa seluruh warisan budaya, yaitu pengetahuan,
ide-ide, atau nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir terdahulu.
Pendidikan berfungsi memelihara, mengawetkan, dan meneruskan semua warisan
budaya tersbut kepada generasi berikutnya. Teori pendidikan ini menekankan
peranan isi pendidikan daripada prosen atau bagaimana mengajarkannnya. Isi
pendidikan atau materi ilmu tersebut diambil dari khazanah ilmu pengetahuan,
berupa disiplin-disiplin ilmu yang telah ditemukan dan dikembangkan oleh para
akli tempo dulu. Materi ilmu pengetahuan yang diambil dari disiplin-disiplin
ilmu tersebut telah tersusun secara logis dan sistematis.
2.
Pendidikan
Pribadi
Pendidikan pribadi
lebih mengutamakan peran siswa. Konsep pendidikan ini bertolak dari anggapan dasar
bahwa, sejak kelahiran, anak telah memilih potensi-potensi, baik potensi untuk
berfikir, berbuat, memecahkan masalah, maupun untuk belajar dan berkembang
sendiri. Pendidikan adalah ibarat persemaian, brfungsi menciptakan lingkungan
yang menunjang danterhindar dari hama-hama.
Kurikulum pendidikan
pribadi lebih menekankan pada proses perkembangan kemampuan siswa. Perkembangan
kurikulum dilakukan oleh guru-guru dengan melibatkan siswa. Tidak ada suatu
kurikulum standar, yang ada adalah kurikulum minimal yang dalam implementasinya
dikembangkan bersama siswa. Isi dan proses pembelajarananya selalu berubah
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
3.
Pendidikan
Inteaksional
Konsep pendidikan ini
bertolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk hidup social. Dalam kehidupannya,
manusia selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama, berinteraksi,
dan bekerja sama.
Pendidikan sebagai
salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam
pendidikan klasik dan teknologi interaksi terjadi sepihak dari guru kepada
siswa, sedangkan dalam pendidikan romantic dan progresif terjadi sebaiknya dari
siwa kepada guru.
Dalam pendidikan
interaksional, belajar lebih dari sekedar mempelajari fakta-fakta. Siswa
mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut.memberikan
interprensi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks
kehidupannya.
Kurikulum interaksional
menekankan baik pada isi maupun proses pendidikan sekaligus. Isi pendidikan
terdiri atas problem-problem nyata yang actual yang dihadapi dengan kehidupan
di masyarakat. Proses pendidikannya berbentuk kegiatan-kegiatan belajar
kelompok yang mengutamakan kerja sama, baik antar siswa siswa dan guru, maupun
antara siswa dan guru dengan sumber belajar yang lain. Kegiatan penilaian
dilakukan untuk hasil maupun proses belajar. Guru-guru melakukan kegiatan
penilaian sepanjang kegiatan belajar.
4.
Teknologi
Pendidikan
Teknologi pendidikan
mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam
menyampaikan informasi. Keduanya jua mempunyai perbedaan, sebab yang diutamakan
dalam teknologi pendidikan adalah pembentukan dan pengusaan kompetensi bukan
pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Perkembangan teknologi
pendidikan dipengaruhi dan sangat diwarnai oleh perkembangan ilmu dan
teknologi. Tknologi pendidikan bertolak darai dan merupakan penerapan
perinsip-perinsip ilmu dan teknologi dalam pendidikan. Teknologi telah masuk ke
semua segi kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan adalah ilmu dan
bukan seni, pendidikan adalah cabang dari teknologi ilmiah.
Dalam
konsep teknologi pendidikan, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang
khusus. Isi pendidikan berupa data-data objektif dan keterampilan-keterampilan
yang mengarah kepada kemampuan vocational.
Kurikulum pendidikan teknologi menekankan kompetensi atau kemampuan-kemampuan
praktis. Materi disiplin ilmu dipelajari dan termasuk dalam kurikulum, apabila
hal itu mendukung penguasaan kemampuan-kemampuan tersebut. Dalam satuan-satuan
bahan ajar trsebut tercakup pula kegiatan pembelajaran dan bentuk-bentuk serta
alat penilaiannya.Sumber:
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. PENGEMBANGAN KURIKULUM, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Nilai Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar