A.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
- Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves
a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick &
Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di
perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses
pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi
penyampaian pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran.
- Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan
strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang
mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur
dan prinsip yang berkaitan.
Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedaka menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan
strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi
pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip.
Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang
melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
- Strategi Penyampaian Pembelajaran.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan
komponen variable metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi
strategi penyampaian pembelajaran adalah: (1) menyampaikan isi pembelajaran
kepada pebelajar, dan (2) menyediakan informasi atau bahan-bahan yang
diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja.
- Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen
variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara
pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3
(tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan
catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
B. METODE PEMBELAJARAN
- Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal
dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode
mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangatbergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru. Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang
terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti
tujuan pengajaran tercapai.
- Macam-Macam Metode Pembelajaran dan Penerapannya
a. Metode Ceramah
1) Definisi Metode
Ceramah
Metode ceramah (preaching method)
adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara lisan kepada sejumlah siswa atau peserta didik, yang pada umumnya
mengkuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi, dan paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu peraga. Metode ini bersifat
terpusat, sehingga menghasilkan komunikasi yang searah, yaitu proses
penyampaian informasi dari pengajar kepada peserta didik, sementara proses
belajar yang baik adalah adanya interaksi dalam melakukan suatu kegiatan,
sehingga terjadi proses belajar yang efektif dan menyenangkan, serta tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.
2) Kelebihan Metode
Ceramah
·
Dapat menampung banyak siswa, sehingga
setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan si pengajar, dan
biaya pun menjadi relatif lebih murah.
·
Guru dapat memberikan tekanan terhadap
hal-hal yang dianggap penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan se
efektif mungkin.
·
Dapat menyelesaikan kurikulum/silabus
dengan lebih mudah dan lebih cepat.
3) Kekurangan
metode ceramah adalah
·
Kegiatan belajar mengajar akan mejadi
tidak efektif, bahkan membosankan, karena tidak adanya interaksi dalam kegiatan
itu. Terlalu banyaknya materi yang di ceramahkan (disampaikan) akan membuat si
anak tidak mampu menguasai semua materi.
·
Pembelajaran melalui ceramah, cenderung
lebih mudah terlupakan dibanding dengan belajar dengan melakukan (learning to
do).
·
Sistem pembelajaran si anak lebih ke
arah hafalan (rote learning), sehingga akan kebingungan bila ditanya pengertian
dan asal muasal suatu rumus misalnya dalam pembelajaran matematik.
b. Metode
Demonstrasi
1) Definisi Metode
Demonstrasi
Demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua
tujuan: demonstrasi proses untuk
memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil
untuk memperlihatkan atau
memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta didik
itu sendiri. Sebagai hasil, peserta
didik akan memperoleh pengalaman belajar langsung
setelah melihat, melakukan, dan
merasakan sendiri.
”Metode demonstrasi adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan.”
(Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)
2) Kelebihan Metode
Demonstrasi
·
Perhatian murid dapat dipusatkan kepada
hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat
diamati.
·
Dapat membimbing murid ke arah berpikir
yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
·
Beberapa persoalan yang menimbulkan
pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
3) Kekurangan-kekurangan
metode demontrasi
·
Metode ini memerlukan keterampilan guru
secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi
akan tidak efektif.
·
Fasilitas seperti peralatan, tempat,
dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
·
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 91.)
c. Metode Tanya
Jawab
1) Definisi Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian
pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa
memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru
menjawab pertanyaan-pertanyaa.
Metode Tanya jawab adalah suatu metode
dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab
bahan materi yang diperolehnya.
Metode ini memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung antara pendidik dan peserta didik, bisa dalam bentuk
pendidik bertanya dan peserta didik menjawab atau dengan sebaliknya.
Metode tanya jawab merupakan cara
menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan
jawaban untuk mencapai tujuan. Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu
ada tanya jawab. Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat
disebut menggunakan metode tanya jawab. Dalam metode tanya jawab,
pertanyaanpertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik,
demikian pula halnya jawaban yang dapat muncul dari guru maupun peserta didik.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif
daripada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Meskipun aktivitas siswa
semakin besar, namun kegiatan dan materi pelajaran masih ditentukan oleh guru.
2) Kelebihan
Metode Tanya Jawab
·
Pertanyaan menarik dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk
kembali tegar dan hilang kantuknya.
·
Merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan cara berpikir, termasuk daya ingatan.
·
Mengembangkan keberanian dan
keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
3)
Adapun kekurangan dari metode tanya
jawab
·
Siswa merasa takut, apalagi bila kurang
dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak
tegang, melainkan akrab.
·
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai
dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
·
Waktu sering banyak terbuang, terutama
apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Metode Resitasi
1) Definisi Metode
Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah
metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa metode
resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas
tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi pelajaran dan
dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga siswa akan
terangsang untuk belajar aktif baik secara individual maupun kelompok.
Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini
semua pendidik memberikan tugas. Jadi, kenyataan siswa banyak mempunyai tugas
dari beberapa mata pelajaran itu. Akibatnya tigas itu terlalu banyak diberikan
kepada siswa, menyebabkan siswa mengalami kesukaran untuk mengerjakan, serta
dapat menganggu pertumbuhan siswa, karena tidak mempunyai waktu lagi untuk
melakukan kegiatan-kegiatan lain yang perlu untuk perkembangan jasmani dan
rohaninya pada usiannya.
2) Kelebihan Metode
Resitasi
·
Baik sekali untuk mengisi waktu luang
dengan hal-hal yang konstruktif.
·
Memupuk rasa tanggung jawab dalam
segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan
segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
·
Memberikan kebiasaan siswa untuk giat
belajar. Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis. ( Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 98).
3) Kekuranagan
metode tugas dan resitasi adalah:
·
Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan
itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.
·
Karena perbedaan individu, maka tugas
apabila diberikan secara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar
sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
·
Apabila tugas diberikan, lebih-lebih
bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi
terpengaruh. (Ali Pande & Imansyah, Didaktik Metode (Surabaya: Usaha Nasional,
1984), h. 92).
e. Metode
Eksperimen
1) Definisi Metode
Eksperimen
”Metode eksperimen (percobaan) adalah
cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajar.”(Syaiful Bahri Djamarah &
Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 84.).
Dalam kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode eksperimen, siswa diiberikan kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati
objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu
permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru sangat penting pada
metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan kecermatan sehingga tidak
terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan
pembelajaran.
2) Kelebihan Metode
Eksperimen
·
Metode ini dapat membuat siswa lebih
percaya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada
hanya menerima kata guru atau buku saja.
·
Dapat mengembangkan sikap untuk studi
eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuan.
·
Metode ini didukung oleh azas-azas
didaktik modern. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna, h. 220-221.)
3) Kekurangan
metode eksperimen adalah:
·
Metode ini lebih sesuai dengan
bidang-bidang sains dan teknologi.
·
Metode ini memerlukan berbagai
fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
·
Metode ini menuntut ketelitian,
keuletan dan dan ketabahan.
f. Metode Latihan
(Drill)
1) Definisi Metode
Latihan
Metode latihan pada umumnya digunakan
untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah
dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa
untuk berpikir, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran
dari metode Drill.
Banyak alat yang dapat membantu orang
untuk dapat berhitung cepat dan cermat. Daftar kuadrat, daftar akar,
dekak-dekak, dan kalkulator misalnya. Tetapi berhitung cepat dan cermat tanpa
alat di sekolah tetap diperlukan. Karena itu dalam kegiatan belajar ini akan
dibicarakan pula metode drill.
2) Kelebihan Metode
Latihan
·
Dapat untuk memperoleh kecakapan
motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
·
Dapat untuk memperoleh kecakapan
mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol,
dan sebagainya.
3) Kekurangan
metode latihan
·
Menghambat bakat dan inisiatif anak
didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan
kepada jauh dari pengertian.
·
Menimbulkan penyesuaian secara statis
kepada lingkungan.
·
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan
secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
·
Dapat menimbulkan verbalisme.
g. Metode Inquiri
1) Definisi Metode
Inquiri
Metode inkuiri adalah metode
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan
dalam memecahkan masalah.
Proses inquiri adalah
suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena
itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian.
Metode inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat
dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal
dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip
matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan
minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator
(Sutrisman, Tambunan, 1987 : 6.39).
Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam
geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan
ini, dalam inquiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan
sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inquiri adalah
menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang
terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu
aliran sungai.
2)
Kebihan Metode Inquiri
·
Siswa aktif dalam kegiatan belajar,
sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk hasil
akhir.
·
Perkembangan cara berfikir ilmiah,
seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan menyimpulkan / memperoses
keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya.
·
Dapat melatih anak untuk belajar
sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
3) Kekurangan dari
metode inquiri
·
Belajar mengajar dengan metode inquiri
memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya
kurang efektif.
·
Metode inquri kurang cocok pada anak
yang usianya terlalu muda, misalnya anak SD.
h. Metode
Pemecahan Masalah
1) Definisi Metode
Pemecahan Masalah
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan
dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan
oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain bahwa.
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan
metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
2) Kelebihan
metode pemecahan masalah
·
Pemecahan masalah merupakan tehnik yang
cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
·
Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan siswa kepuasan untuk menemukan pengetahuan
baru bagi siswa.
·
Pemecahan masalah dapat
meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
·
Pemecahan masalah dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
·
Pemecahan masalah dapat membantu siswa
untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran
yang mereka lakukan.
3) Kekurangan
metode problem solving (metode pemecahan masalah) adalah:
·
Menentukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya
serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru.
·
Proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering
terpaksa mengambil waktu pelajaran.
·
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan
mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang
memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi
siswa. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 93.)
i.
Metode Diskusi
1) Definisi Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.
Metode diskusi merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama.
Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling
bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan
ada siswa yang pasif.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam
kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan
utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 154.)
2) Kelebihan dari
metode diskusi
·
Siswa memperoleh kesempatan untuk
berpikir.
·
Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan
pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
·
Siswa belajar bersikap toleran terhadap
teman-temannya.
·
Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif
aktif dikalangan siswa.
·
Diskusi dapat mengembangkan sikap
demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain. (Syaiful
Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 208.)
3) Kekurangan
dari metode diskusi adalah
·
Diskusi terlalu menyerap waktu.
·
Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk
melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka
kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.
·
Kadang-kadang guru tidak sanggup
memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya
jawab.
C.
MODEL
PEMBELAJARAN
- Pengertian Model pembelajaran
Model
pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa model-model
pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus,
bermain peran (role play) dan lain sebagainya. Yang tentu saja
masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Metode/model sangat penting
peranannya dalam pembelajaran, karena melalui pemilihan model/metode yang tepat
dapat mengarahkan guru pada kualitas pembelajaran efektif.
Pengertian
Model Pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan
meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan
dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan
yang dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan materi yang diberikan dan
kondisi di dalam kelas. Suatu model akan mempunyai ciri-ciri tertentu dilihat
dari faktor-faktor yang melengkapinya. Ciri-ciri model pembelajaran Tahun
1950 di Amerika yang dipelopori oleh Marc Belt menemukan ciri-ciri dari model-model
pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a.
Berdasarkan
teori pendidikan dan teori belajar tertentu, misalnya model pembelajaran
inkuiri yang disusun oleh Richard Suchman dan dirancang untuk mengembangkan
penalaran didasarkan pada tatacara penelitian ilmiah. Model pembelajaran
kelompok yang disusun oleh Hebert Thelen yang dirancang untuk melatih
partisipasi dan kerjasama dalam kelompok didasarkan pada teori John Dewey.
b.
Mempunyai
misi atau tujuan pendidikan tertentu.
c.
Dapat
dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
d.
Memiliki
perangkat bagian model yang terdiri dari:
1)
urutan
langkah pembelajaran,yaitu tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila akan
menggunakan model pembelajaran tertentu.
2)
prinsip
reaksi, yaitu pola perilaku guru dalam memberikan reaksi terhadap perilaku
siswa dalam belajar.
3)
sistem
sosial, adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat mempelajari materi
pelajaran. ada tiga pola hubungan dalam sistem sosial yaitu tinggi, menengah,
dan rendah. pola hubungan disebut tinggi apabila guru menjadi pemegang kendali
dalam pembelajaran. pola hubungan disebut menengah apabila guru
berperan sederajat dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. pola
hubungan disebut rendah apabila guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
4)
sistem
pendukung adalah penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
kelas misalnya media dan alat peraga.
e.
Memiliki
dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik dampak langsung dengan
tercapainya tujuan pembelajaran, maupun dampak tidak langsung
yang berhubungan dengan hasil belajar jangka panjang. Menurut
Komaruddin (2000) bahwa model belajar dapat diartikan sebagai
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.
Model dapat dipahami sebagai : (1) suatu tipe atau desain (2) suatu
deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses
visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati, (3) suatu
sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai
untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek peristiwa ;(4)
suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu
terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu
sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil
agar dapat menjelaskan dan menunjukan sifat bentuk aslinya.
Atas dasar pengertian tersebut, maka
model dalam pembelajaran dapat dipahami sebagai model pembelajaran
merupakan suatu rancangan yang telah diprogram melalui media media
peraga dalam membantu untuk memvisualisasikan pesan yang
terkandung didalamnya untuk mencapai tujuan belajar sebagai pegangan
dalam melaksanakan kegiataan pembelajaran.
Joyce dan Weil (2000)mengatakan ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar yaitu Model Informasi, model personal, model interaksi, dan model tingkah laku. Model mengajar yang telah dikembangkan dan di tes keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan mengklasifikasikan model pembelajaran pada empat kelompok yaitu:
Joyce dan Weil (2000)mengatakan ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar yaitu Model Informasi, model personal, model interaksi, dan model tingkah laku. Model mengajar yang telah dikembangkan dan di tes keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan mengklasifikasikan model pembelajaran pada empat kelompok yaitu:
- Macam-macam Model Pembelajaran
a)
Model berfikir Induktif. Tokohnya adalah Hilda Taba. Tujuan
dari model ini adalah untuk mengembangkan proses mental induktif dan
penalaran akademik atau pembentukan teori. Kemampuan-kemampuan ini berguna
untuk tujuan-tujuan pribadi dan sosial.
b)
Model Inkuiri Ilmiah. Tokohnya adalah Joseph J. Schwab.
Model ini bertujuan mengajarkan sistem penelitian dari suatu
disiplin tetapi juga diharapkan untuk mempunyai efek
dalam kawasan-kawasan lain (metode-metode sosial mungkin diajarkan
dalam upaya meningkatkan pemahaman sosial dan pemecahan masalah sosial)
c)
Model Penemuan Konsep Tokohnya, Jerome Brunet. Model ini
memiliki tujuaan untuk mengembangkan penalaran induktif serta perkembangan
dan analisis konsep.
d)
Model pertumbuhan Kognitif. Tokohnya, Jean Pieget, Irving sigel,
Edmund Sulivan, dan Laawrence Kohlberg, tujuannya adalah
untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran
logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan sosial moral.
e)
Model Penata Lanjutan Tokohnya, David ausebel. Tujuannya
untuk me-ningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan informasi guna menyerap
dan mengkaitkan bidang-bidang pengetahuan.
f)
Model memori Tokohnya, harry Lorayne & Jerry
Lucas. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengingat.
g)
Model pengajaran nondirektif. Tokohnya, Carl Rogers. Tujuan dari
model ini adalah membentuk kemampuan untuk perkembangan pribadi dalam
arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian, dan konsep diri.
h)
Model latihan Kesadaran Tokohnya adalah fritz Peris dan
William schultz tujuannya adalah meningkatkan kemampuan
seseorang untuk eksplorasi diri dan kesadaran diri. Banyak me-nekankan
pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antarpribadi.
i)
Model Sinektik Tokohnya adalah William Gordon model
ini bertujuan untuk mengembangkan pribadi dalam kreativitas
dan pemecahan masalah kreatif.
j)
Model Sistem-sistem Konseptual Tokohnya adalah, David Hunt
tujuannya adalah me-ningkatkan kekompleksan dan keluwesan pribadi.
k)
Model Pertemuan Kelas Tokohnya adalah William Glasser.
Bertujuan untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri dan
kelompok sosial.
Dari beragam pernyataan-pernyatan
mengenai model pembelajaran diatas menunjukan bahwa berbagai banyak
cara untuk menerapkan pembelajaran efektif dan efisien.
Dengan semikian, melalui pendekatan-pendekatan tersebut diharapkan guru
dapat memilih pendekatan mana yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
kondisi yang ada saat ini. Intinya para guru harus bisa menyesuaikan
dengan situasi didalam kelas dan suasana hati siswa dalam proses
pembelajaran. Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh guru secara tepat dan
kontinyu, proses pembelajaran di kelas akan dirasakan menyenangkasn baik
oleh guru maupun murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar